Evakuasi Medis Laut: Dedikasi Tanpa Batas untuk Kesehatan Ibu dan Anak di Daerah Kepulauan.

Ambon, 21 Desember 2024 – Sebanyak 100 mahasiswa tingkat III Program Studi Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku mengikuti praktikum mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan DTPK dengan topik evakuasi medis laut di LANTAMAL IX Ambon. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kolaborasi dengan Lantamal IX Ambon, yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam menangani kegawatdaruratan medis di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Praktikum ini mencakup berbagai keterampilan penting, seperti pertolongan persalinan menggunakan transportasi laut, evakuasi medis laut, resusitasi neonatal, serta penguasaan teknik Uitemate, yang mengajarkan mahasiswa tentang cara mengapung dan menunggu sebagai strategi keselamatan di perairan terbuka.
Dalam acara pembukaan praktikum, Ketua Prodi
Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku, Jacomina Anthonete Salakory, S.Kep.,
Ns., M.Kes., menyampaikan sambutannya dengan menekankan pentingnya kegiatan ini
untuk pengembangan kompetensi mahasiswa, khususnya dalam konteks
kegawatdaruratan di wilayah yang memiliki tantangan geografis dan aksesibilitas
terbatas. “Sebagai bagian dari pendidikan kebidanan yang berbasis pada
penguatan kompetensi profesional, kegiatan ini adalah salah satu bentuk nyata
dari implementasi kurikulum yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa untuk terjun
langsung dalam pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil dan kepulauan
yang memerlukan perhatian khusus,” ujar Jacomina. Beliau juga menambahkan bahwa
praktikum ini memberikan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk belajar
langsung dari tenaga ahli di lapangan, khususnya dari para profesional di
Lantamal IX Ambon. “Kami berharap mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan
praktis yang berguna tidak hanya dalam penyelamatan jiwa ibu dan anak, tetapi
juga dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat di daerah pesisir dan
pulau-pulau yang sulit dijangkau,” tambah Jacomina.
Ismiyanti H Achmad, SST., M.Keb., dosen Koordinator Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan DTPK, mengungkapkan bahwa praktikum ini merupakan penerapan dari teori yang telah diajarkan di kelas dan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam menangani situasi kegawatdaruratan. “Sebagai pengajar di bidang Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan DTPK, kami merasa sangat bangga bisa bekerja sama dengan Lantamal IX Ambon untuk menyelenggarakan praktikum evakuasi medis laut ini. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga terlibat langsung dalam simulasi yang sangat penting bagi pengembangan kompetensi mereka sebagai calon tenaga medis yang profesional,” kata Ismiyanti. Ismiyanti juga menekankan pentingnya kompetensi mahasiswa dalam menangani kegawatdaruratan persalinan yang terjadi di atas transportasi laut, mengingat banyak daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku, yang terdiri dari wilayah kepulauan yang memerlukan kemampuan ini. “Keahlian dalam melakukan pertolongan persalinan menggunakan transportasi laut dan menguasai teknik Uitemate (mengapung dan menunggu) adalah keterampilan yang sangat penting. Praktikum ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa kami,” ujar Ismiyanti.
Pada praktikum ini, mahasiswa memperoleh dua
kompetensi utama yang sangat penting dalam menangani kegawatdaruratan di daerah
terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Kompetensi pertama adalah pertolongan
persalinan menggunakan transportasi laut, yang sangat relevan mengingat
banyaknya wilayah di Indonesia yang hanya bisa diakses melalui jalur laut,
terutama dalam keadaan darurat. Penguasaan kompetensi lainnya adalah teknik
Uitemate, yang mengajarkan mahasiswa untuk dapat mengapung dengan aman dan
menunggu bantuan di perairan terbuka. Teknik ini sangat penting untuk
keselamatan baik bagi pasien yang membutuhkan pertolongan maupun bagi tenaga
medis yang harus menghadapi situasi ekstrem di laut.
Karumkital dr. FX Suhardjo Letkol Laut (K) dr. Imam
Suhada, Sp. S., turut menyampaikan bahwa kompetensi dalam evakuasi medis laut
sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, khususnya di wilayah yang mayoritasnya
dikelilingi oleh laut, seperti di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK). “Sebagai tenaga kesehatan di wilayah yang didominasi oleh laut, kita
harus siap untuk bertindak cepat dan tepat dalam situasi darurat. Kegiatan
praktikum ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi situasi tersebut, terutama dalam evakuasi medis yang
melibatkan transportasi laut,” ujar dr. Suhardjo.
Komandan Lantamal IX, Brigjen TNI (Mar) Suwandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas TNI Angkatan Laut untuk memberdayakan wilayah laut sekaligus memberikan pengetahuan tentang kesehatan bahari. “Dengan adanya pelatihan seperti ini, keberadaan Lantamal IX dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam bidang yang menjadi tanggung jawab kami, yaitu kesehatan bahari,” jelas Brigjen Suwandi. Beliau juga mengingatkan agar seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengasah keterampilan yang akan sangat berguna di lapangan. “Kami berharap para peserta dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini, serta dapat memanfaatkan semua momen untuk mengoptimalkan hasil yang didapatkan,” tambah Brigjen Suwandi.
Praktikum evakuasi medis laut ini diharapkan dapat
meningkatkan kesiapan mahasiswa Prodi Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku
dalam memberikan pertolongan medis di daerah yang sulit dijangkau dan
menghadapi tantangan kegawatdaruratan di laut. Dengan kompetensi yang mereka
peroleh dalam kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap dalam
menghadapi situasi darurat yang dapat terjadi di lapangan. Kegiatan ini juga
merupakan bentuk nyata dari kerja sama yang baik antara Poltekkes Kemenkes
Maluku dan Lantamal IX Ambon dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
Kontributor : Sitti Sarifah
Kotarumalos
Editor : Suratno Kaluku