KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DESA TIAL KECAMATAN SALAHUTU: EDUKASI PERENCANAAN PERSALINAN DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

Tial, 20 Februari 2025 -Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mandiri Tahun 2025 dari Prodi Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Posyandu Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Tim PKM yang terdiri dari Fasiha, S.SiT., M.Kes, Sitti S. Hermanses, A.Kp., SST., M.Keb, Sitti Sarifah Kotarumalos, SST., M.Keb, Hasnawati Nukuhaly, S.SiT., M.Kes, dan Virgin Susilowati, M.KM, berfokus pada dua aspek utama, yaitu perencanaan persalinan yang aman dan peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita.
Edukasi Perencanaan Persalinan Aman dan Pencegahan
Komplikasi
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan keluarga mengenai pentingnya perencanaan persalinan yang aman serta pencegahan komplikasi selama kehamilan. Berdasarkan data yang diperoleh, 72,7% ibu hamil di Negeri Tial memiliki akses terhadap Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), namun masih terdapat 36,4% ibu hamil yang belum memiliki buku tersebut. Selain itu, sebanyak 36,4% ibu hamil belum menentukan tenaga kesehatan yang akan menjadi penolong persalinan mereka. Beberapa ibu hamil masih memilih melahirkan di rumah atau dengan bantuan dukun beranak, yang berisiko tinggi terhadap keselamatan ibu dan bayi. Keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan juga menjadi tantangan besar, dengan 27,3% ibu hamil belum menentukan tempat persalinan dan 18,2% lainnya masih berencana melahirkan di luar fasilitas kesehatan.
Tim PKM memberikan
penyuluhan langsung, membagikan leaflet serta buku saku yang berisi informasi
penting mengenai pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama masa kehamilan,
waspada terhadap tiga keterlambatan yang meningkatkan risiko komplikasi,
perencanaan donor darah dari keluarga, serta persiapan keuangan dengan
mengikuti program tabungan persalinan seperti Dasolin dan Tabulin. Penyuluhan
dilakukan secara interaktif dengan sesi tanya jawab untuk memastikan pemahaman
peserta. Salah satu peserta, Ibu Aisyah, menyampaikan bahwa sebelumnya ia tidak
mengetahui pentingnya pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan imunisasi tetanus (TT)
selama kehamilan. “Beta dolo seng tahu kalau periksa darah itu penting untuk
mencegah anemia, tapi sekarang beta jadi lebih paham,” ujarnya.
Tim PKM bersama kader
kesehatan berencana untuk melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap ibu hamil
yang belum memiliki Buku KIA, belum melakukan pemeriksaan Hb, serta belum
menentukan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan. Kolaborasi antara
tenaga kesehatan, kader Posyandu, dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya persalinan aman dan perawatan kehamilan
sesuai standar medis.
Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
Selain edukasi kehamilan, tim PKM juga memberikan
penyuluhan terkait imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita. Berdasarkan
data yang ada, cakupan imunisasi dasar di Desa Tial telah mencapai 100%. Namun,
hanya 71,4% anak yang mendapatkan imunisasi lengkap, sementara 8,8% belum
melengkapinya, dan 19,8% baru menerima imunisasi sesuai usia. Permasalahan
utama yang ditemukan adalah kurangnya pemahaman orang tua mengenai manfaat
imunisasi, ketakutan terhadap efek samping vaksin, serta pengaruh mitos yang masih
berkembang di masyarakat.
Edukasi diberikan dengan bahasa yang mudah dipahami, menjelaskan
manfaat imunisasi, risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap, serta
cara mengatasi efek samping ringan seperti demam setelah vaksinasi. Salah satu
kader, Ibu Yuni, menyatakan bahwa edukasi seperti ini sangat membantu mereka
dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Katong sering lihat orang tua
yang dong biar paksa seng mau kasih imunisasi takut nanti anak panas dan
meninggal. Dengan adanya kegiatan ini, katong para kader jadi lebih paham
bagaimana menjelaskan kepada mereka dengan cara yang lebih efektif,” ujarnya.
Respon dari orang tua yang hadir cukup beragam. Beberapa yang sebelumnya ragu terhadap imunisasi mengaku lebih yakin setelah mendapatkan penjelasan yang jelas. Ibu Rina, salah satu peserta, mengatakan, “Beta dolo takut anak demam setelah imunisasi, tapi setelah mendengar penjelasan dari Ibu-Ibu dosen, beta mangarti bahwa itu adalah hal yang normal dan bisa diatasi dengan kompres atau obat dari tenaga medis.”
Peningkatan cakupan imunisasi menjadi salah satu rekomendasi utama tim PKM.
Upaya yang disarankan meliputi pemantauan lebih ketat terhadap anak-anak yang
belum mendapatkan imunisasi lengkap serta menjajaki kemungkinan layanan
imunisasi keliling untuk menjangkau daerah terpencil. Kolaborasi
antara kader kesehatan, tenaga medis, dan masyarakat diharapkan
dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Desa Tial demi kesehatan
anak-anak di masa depan.
Edukasi yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan
untuk menekan angka komplikasi kehamilan dan persalinan serta meningkatkan
cakupan imunisasi dasar lengkap. Dengan demikian, generasi yang lebih sehat di
Desa Tial dapat tercipta.
Kontributor
: Sitti Sarifah Kotarumalos
Editor
: Suratno Kaluku